Leishmaniasis merupakan penyakit infeksi yang dipicu oleh parasit Leishmania. Parasit ini umumnya tumbuh dan berkembang biak di dalam tubuh agas, serangga kecil yang biasa hidup di perairan seperti tepi laut dan sungai. Penyakit yang disebabkan oleh parasit ini juga dikenali sebagai kala azar. Selain sering ditemukan di daerah beriklim subtropis dan tropis, penyakit kala azar juga cenderung muncul di lokasi terpencil.
Terdapat tiga varian penyakit leishmaniasis jika ditinjau dari parasit dan area penyebarannya. Ketiganya meliputi Visceral leishmaniasis, Cutaneous leishmaniasis, dan Mucocutaneous leishmaniasis.
Visceral leishmaniasis umumnya menunjukkan gejala umum seperti demam, menggigil, penurunan berat badan, pembengkakan perut, dan tompok gelap pada kulit. Di sisi lain, mucocutaneous leishmaniasis dan cutaneous leishmaniasis sering kali menyebabkan luka terbuka yang sulit sembuh.
Cutaneous leishmaniasis menyebabkan pembengkakan pada area kulit yang tergigit, yang kemudian berkembang menjadi luka terbuka. Sementara itu, mucosal leishmaniasis dapat menimbulkan luka terbuka di hidung, mulut, atau tekak, dan seringkali disertai dengan luka pada kulit yang muncul secara bersamaan atau sebelumnya.
Leishmaniasis disebabkan oleh jangkitan parasit protozoa yang termasuk dalam keluarga Leishmania. Secara umum, penyakit ini ditularkan melalui gigitan serangga perairan yang dikenal sebagai agas atau lalat phlebotomus atau lebih dikenali sebagai lalat pasir. Protozoa adalah organisme kecil yang dapat hidup secara bebas atau menjadi parasit di lingkungan terbuka. Organisme ini juga memiliki kemampuan berkembang biak di dalam tubuh manusia dan sering menyebabkan jangkitan yang serius.
Protozoa tersebut mungkin juga dapat ditransmisikan melalui konsumsi makanan. Meskipun demikian, penularan biasanya terjadi melalui gigitan agas yang telah dijangkiti parasit. Lebih dari 90 spesies agas diketahui mampu menyebarkan parasit Leishmania. Parasit ini bertahan dan berkembang biak di dalam tubuh agas betina. Agas sendiri aktif terutama di lingkungan yang lembap, seperti pada musim panas atau di malam hari.
Agas umumnya dijangkiti parasit Leishmania setelah menggigit haiwan seperti anjing yang telah dijangkiti. Kemudian, serangga kecil ini menggigit manusia dan menyebarkan parasitnya. Selain itu, penularan penyakit ini juga dapat terjadi antara manusia melalui transfusi darah atau penggunaan jarum suntik.
Proses diagnosis penyakit ini melibatkan beberapa jenis tes kesihatan seperti uji parasitologi dan serologi agar dapat mengidentifikasi penyebabnya. Setelah di diagnosis, pengubatan leishmaniasis dapat bervariasi, tergantung pada jenis jangkitan yang terjadi. Selain itu, terapi dilakukan dengan mempertimbangkan spesies parasit penyebab dan lokasi geografi tempat tinggal pesakit.
Meskipun penyakit ini dapat diubati, doktor perlu memberikan terapi untuk meningkatkan kemampuan sistem kekebalan tubuh pesakit dalam menghasilkan respons kekebalan sendiri. Penggunaan ubat-ubatan sahaja tanpa pendekatan lain tidak akan sepenuhnya menghilangkan parasit penyebab infeksi di dalam tubuh pesakit.